Minggu, 12 Januari 2014

Battlefield 4, Feel the reality!

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Wow, udah lama ye saya ga update nih blog. Terakhir kali update itu pas tahun 2012, udah lama amet ye? -_-"



Udah ketahuan kan ape yang akan saya review? Yap, jika kamu menjawab BATTLEFIELD 4, kamu 1000% benar! Game ini ada jawaban untuk game Call of Duty series dimane game tersebut adalah saingan berat sang Battlefield. Peluncuran Battlefield 4 ini sudah sangat dinantikan oleh para fans FPS diseluruh dunia. Tapi, apakah game ini akan berhasil melakukannya kali ini atau seri terbarunya ini hanya sekedar 
pembaharuan yang nantinya juga akan terlupakan dengan cepat? Kita lihat saja nanti kawan!

OK! tanpa basi-basa, eh basa-basi kita mulai review-nya!
Hal pertama yang ingin gua review adalah...

    1.  Grafik

  
   Seperti kebanyakan game keluaran EA, game ini bisa dibilang mempunya grafik yang paling bagus dibandingkan game keluaran Activision. Mulai dari cut-scene hingga gameplaynya yang mendekati real a.k.a dunia nyata. Hal ini untuk menyiasati Story atau jalan ceritanya.


    2.   Gameplay

   Masih Sama Dengan Battlefield Sebelumnya, jika kamu pernah bermain game shooter apapun maka Battlefield 4 akan terasa sangat familiar. Kamu akan mengendarai kendaraan perang, meledakkan dinding, menembak tank-tank dan ratusan tentara musuh. Seperti seri sebelumnya di seri Battlefield 4 ini, gamenya terasa lebih open dibanding dengan Call of Duty dalam hal pendekatan perangnya, namun masih belum dapat disebut sebagai open world game.




  Tapi itu bukan berarti semua senjata terasa sama, tentu saja setiap senjata memiliki “feel”nya masing-masing dan kamu akan menemukan banyak sekali pilihan dalam seri ini. Dalam Story modenya kamu dapat memilih senjata yang sudah kamu temukan selama bermain ketika mengakses ammo crate, jadi bukan senjata yang tergeletak di sekitar kamu saja yang dapat dipakai.

   3.   Atmosphere

    Selamat datang di Asia, Kawan! Secara visual Battlefield 4 dapat dikatakan sangat-sangat mengagumkan. Pada setting grafis tertinggi gamenya terlihat sebaik game PC lain yang pernah saya mainkan dan jalan dengan lancar. Untungnya DICE menggunakan seluruh map dengan effisien, kamu akan diajak untuk menyusuri Shanghai dimalam hari ketika hujan deras dan Singapura ketika badai tropis menerjang.

 

   Suara di Battlefield 4 benar-benar layak untuk diacungi jempol. Suara desingan peluru dan ledakan game ini dapat membuat tulang kamu bergetar (jika kamu menyetel suara cukup keras). Selain itu, kamu juga dapat mendengar percakapan tentara China dengan detail. Musiknya juga terbilang sangat baik, DICE memilih untuk menggunakan musik elektronik dengan sangat minimalis dan membiarkan suara asli dari suasana perang mengisi ruangan kamu.

    4. Multiplayer

  Seperti seri sebelumnya pemain dapat memilih satu dari beberapa class dan melakukan kustomisasi dengan berbagai equipment. Tentu saja seiring kamu bermain dan naik level peralatan baru akan terbuka juga untuk digunakan.


  Rush, Conquest dan, Team & Squad Deatmatch masih menjadi menu utama dari multiplayernya. Terdapat menu baru yang bernama Obliteration yang nampaknya mencoba untuk mengabungkan pertermpuran dengan jumlah pemain yang banyak dengan mode Rush.

   Masalah a.k.a Kendala
  1. China Anggap Battlefield 4 Sebagai Ancaman Besar
  2. Masih adanya bugs ato error di Xbox One dan Playstation 4
    5. Kesimpulan

  Battlefield 4 adalah game yang luar biasa. Kamu tidak akan menemukan inovasi yang benar-benar baru, tapi memang tidak diperlukan jika dari awalnya game ini sudah menggunakan formula yang benar-benar mantap. DICE lewat Battlefield 4 telah berhasil menambahkan potongan yang hilang dan itu adalah cerita yang menarik. Ini telah membuat Battlefield 4 sebagai seri Battlefield terbaik sejauh ini.


0 komentar: