Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Konnichiwa, karena saya akan menulis tentang sejarah Jepang, maka tidak sedap rasanya jika tidak memakai sentuhan bahasa Jepang, hehe. Ok! Hari ini saya akan update tentang sejarah yaitu "Restorasi Meiji". Mungkin bagi sebagian orang Indonesia tidak mengetahui dan ingin mengetahui apa itu restorasi Meiji. Sip, mari kita baca dengan seksama!
Restorasi
Meiji (明治維新 Meiji-ishin)
, dikenal juga dengan Meiji Ishin, Revolusi
Meiji, atau Pembaharuan Meiji. Restorasi Meiji adalah
serangkaian kejadian yang berpuncak pada pengembalian kekuasaan kepada Kaisar
pada tahun 1868 di Jepang. Restorasi ini menyebabkan perubahan besar-besaran
pada struktur politik dan sosial Jepang, dan berlanjut hingga zaman
Edo (sering juga disebut Akhir Keshogunan Tokugawa) dan awal zaman
Meiji.
Restorasi Meiji terjadi pada
tahun 1866 sampai 1869, tiga tahun yang mencakup
akhir zaman Edo dan awal zaman Meiji. Restorasi ini diakibatkan
oleh Perjanjian Shimoda dan Perjanjian Towsen Harris yang
dilakukan oleh Komodor Matthew Perry dari Amerika Serikat.
Penyebab
Restorasi Meiji begitu banyak. Jepang baru menyadari betapa terkebelakangnya
mereka dibandingkan negara-negara lainnya di dunia setelah datangnya Komodor Amerika
Serikat Matthew C. Perry yang memaksa Jepang membuka
pelabuhan-pelabuhan untuk kapal-kapal asing yang ingin berdagang. Komodor Perry
datang ke Jepang menaiki kapal super besar yang dilengkapi persenjataan dan
teknologi yang jauh lebih superior dibandingkan milik Jepang saat itu. Para
pemimpin Restorasi Meiji bertindak atas nama pemulihan kekuasaan kaisar untuk
memperkuat Jepang terhadap ancaman kekuatan-kekuatan kolonial waktu itu.
Kata Meiji yang berarti kekuasaan pencerahan dan
pemerintah waktu itu bertujuan menggabungkan "kemajuan
Barat" dengan nilai-nilai "Timur" yang tradisional.
Para pemimpin
utama, pembantu kaisar pada waktu itu di antaranya: Itō
Hirobumi, Matsukata Masayoshi, Kido
Takayoshi, Itagaki Taisuke, Yamagata Aritomo, Mōri Arinori, Ōkubo
Toshimichi, and Yamaguchi Naoyoshi. Meskipun secara resmi kekuasaan negara
berada di tangan kaisar, kekuatan politik hanya bergeser dari Keshogunan
Tokugawa ke sebuah oligarki. Sebagian besar
kekuasaan berada di tangan pemimpin elite dari Provinsi Satsuma (Ōkubo
Toshimichi, Saigō Takamori) dan Provinsi Chōshū (Itō Hirobumi, Yamagata
Aritomo, dan Kido Takayoshi). Mereka mempertahankan praktik-praktik
kekuasaan kaisar yang lebih tradisional, dan menempatkan Kaisar Jepang sebagai
satu-satunya otoritas spiritual negeri dan para menteri yang memerintah atas
nama kaisar.
Dampaknya adalah Restorasi Meiji
mengakselerasi industrialisasi di Jepang yang dijadikan modal untuk
kebangkitan Jepang sebagai kekuatan militer di tahun 1905 dengan slogan
"Negara Makmur, Militer Kuat" (富国強兵 fukoku kyōhei)
Pemerintah
Oligarki Meiji yang bertindak atas nama kekuasaan kaisar memperkenalkan
upaya-upaya mengonsolidasi kekuasaan untuk menghadapi sisa-sisa pemerintahan
zaman Edo, keshogunan, daimyo,
dan kelas samurai.
Pada tahun
1868, semua tanah feodal milik Keshogunan Tokugawa disita dan dialihkan di
bawah "kendali kekaisaran". Tindakan ini sekaligus menempatkan mereka
di bawah kekuasaan pemerintahan baru yaitu Kekaisaran Meiji. Pada tahun 1869,
daimyo Domain Tosa, Domain Hizen, Domain Satsuma, dan Domain Chōshū yang telah berjasa melawan kekuasaan
keshogunan, dibujuk untuk mau mengembalikan domain mereka kepada kaisar. Daimyo
lainnya juga selanjutnya diperintahkan untuk melakukan hal yang sama. Dengan
adanya penghapusan wilayah domain, maka untuk pertama kalinya tercipta
pemerintahan Jepang yang terpusat dan berkuasa di semua wilayah negeri.
Pada tahun
1871, semua daimyo dan mantan daimyo dipanggil untuk menghadap kaisar untuk
menerima perintah pengembalian
semua domain kepada kaisar. Sekitar 300 domain (han) diubah bentuknya
menjadi prefektur yang
dipimpin oleh gubernur yang ditunjuk oleh negara. Pada tahun 1888, beberapa
prefektur telah berhasil dilebur menjadi satu sehingga jumlah prefektur menciut
menjadi 75 prefektur. Kepada mantan daimyo, pemerintah berjanji untuk menggaji
mereka sebesar 1/10 dari pendapatan bekas wilayah mereka sebagai penghasilan
pribadi. Selanjutnya, utang-utang mereka berikut pembayaran gaji serta
tunjangan untuk samurai diambil alih oleh negara.
---
Ok, bagaimana sobat? Saya harap kamu dapat mengetahui tentang "Restorasi Meiji".
Sampai disini dulu ye! Arigatogozimasu!
0 komentar:
Posting Komentar